Hipospadia (Kelainan Letak Lubang Kencing) |
|
|
|
Hipospadia adalah kelainan bawaan berupa lubang uretra yang terletak dibagian bawah dekat pangkal penis (Ngastiyah. 2005. Hal. 288). Hipospodia adalah penyatuan di garis tengah lipatan uretra tidak lengkap sehingga meatus uretra terbuka pada sisi ventral penis (Sylvia dan Lorraine. 2005 .Hal. 1317)
Penyebab
Penyebab
kelainan ini adalah maskulinisasi inkomplit dari genitalia karena involusi yang
prematur dari sel interstisial testis selain itu etiologi dari penyakit ini
dapat dihubungkan dengan faktor genetik, lingkungan, dan hormonal.
Diagnosa Hypospadias, dalam banyak kasus, terlihat jelas saat lahir dan didiagnosa pada pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus ringan mungkin dapat terlewati. Gejala lain termasuk kencing tidak normal dan harus dalam posisi duduk untuk buang air kecil. Bila dibiarkan tanpa pengobatan, Hypospadias dapat menyebabkan kesulitan dengan pelatihan penggunaan toilet, dan masalah dengan hubungan seksual pada saat dewasa.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi
hipospadia yang digunakan sesuai dengan letak meatus uretra yaitu tipe;
- Glandural (letak meatus yang salah pada glans).
- Distal pinile (dipertemuan antara batang penis dan glans penis).
- Penil (disepanjang batang penis).
- Penoskrotal (pada pertemuan ventral penis dan skrotum).
- Skrotal (pada skrotum) dan perineal (pada perineum). Semakin ke proksimal letak meatus, semakin berat kelainan yang diderita dan semakin rendah frekuensinya. Pada kasus ini, 90% terletak di distal dimana meatus terletak di ujung batang penis atau di glans penis. Sisanya yang 10% terletak lebih proksimal yaitu ditengah batang penis, skrotum, atau perineum
Pengobatan
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan adalah dengan cara operasi, dikenal banyak teknik operasi hipospadia, yang umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu:
Operasi pelepasan chordee dan tunneling Dilakukan
pada usia satu setengah hingga dua tahun. Pada tahap ini dilakukan
operasi eksisi chordee dari muara uretra sampai ke glans penis. Setelah
eksisi chordee maka penis akan menjadi lurus akan tetapi meatus uretra
masih terletak abnormal. Untuk melihat keberhasilan setelah eksisi
dilakukan tes ereksi buatan intraoperatif dengan menyuntikan NaCl 0,9%
ke dalam korpus kavernosum. Operasi uretroplasti Biasanya
dilakukan 6 bulan setelah operasi pertama. Uretra dibuat dari kulit
penis bagian ventral yang diinsisi secara longitudinal paralel di kedua
sisi. Dan
pada tahun-tahun terakhir ini, sudah mulai deterapkan operasi yang
dilakukan hanya satu tahap, akan tetapi operasi hanya dapat dilakukan
pada hipospadia tipe distal dengan ukuran penis yang cukup besar.
Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi striktur uretra (terutama pada sambungan meatus uretra yang sebenarnya dengan uretra yang baru dibuat) atau fisula, infertilitas, serta gangguan psikososial.
- Pseudohermatroditisme (keadaan yang ditandai dengan alat-alat kelamin dalam 1 jenis kelamin tetapi dengan satu beberapa ciri sexsual tertentu)
- Psikis (malu) karena perubahan posisi BAK
- Kesukaran saat berhubungan sexsual, bila tidak segera dioperasi saat dewasa
Untuk Informasi dan pengobatan bisa menghubungi dokter spesialis Urologi Di RSKB AN NUR Yogyakarta
Telepon 0274-585848 / 514784
|