Hikmah Berkurban |
Ditulis oleh Dr. dr. HR. Danarto, Sp.B, Sp.U(K) |
Jumat, 07 Juni 2024 09:26 |
Hikmah disyariatkannya berkurban
antara lain: Pertama,
sebagai ungkapan Syukur kepada Allah yang telah
memberikan ni’mat yang banyak kepada kita. Kedua, bagi
orang yang beriman kepada Allah, dapat mengambil pelajaran dari keluarga Nabi
Ibrahim, yaitu: kesabaran Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail ketika keduanya
menjalankan perintah Allah, dan mengutamakan ketaatan kepada Allah dan
mencintai-Nya dari mencintai dirinya dan anaknya. Ketiga,
sebagai realisasi ketaqwaan seseorang kepada Allah. Keempat,
membangun kesadaran tentang kepedulian terhadap sesama, terutama terhadap orang
miskin. Ekspresi Syukur Di antara pelbagai hikmah berkurban adalah tanda
kesyukuran. Kurban yang dilakukan seorang insan dengan
niat tulus ikhlas mengharapkan ridha-Nya merupakan bukti nyata ekspresi syukur.
Allah berfirman dalam surah al-Hajj ayat
37, artinya, “Supaya mereka menyebut nama Allah atas
apa yang Allah karuniakan kepada mereka berupa binatang ternak.”Surah
al-Kautsar juga menekankan makna berkurban sebagai bentuk rasa syukur kepada
Rabb semesta alam. Ayat kedua surah tersebut mengisyaratkan
bahwa kurban sejajar dengan shalat.
Saat menunaikan shalat, seorang Muslim mensyukuri segala nikmat-Nya. Sementara
itu, kurban pun menjadi simbolisasi ungkapan terima kasih manusia kepada Allah
Ta’ala. Pengorbanan Surah al-Kautsar
memberikan perenungan bahwa di balik penderitaan, ada nikmat tersembunyi.
Secara lahiriah, manusia mungkin hanya melihat penderitaan sebagai cobaan atau
bahkan siksaan. Padahal, kekuatan yang besar dapat muncul bila seseorang
sanggup menghadapinya dengan tulus dan sabar. Hari Raya Idul
Kurban pun merupakan Simbol Pengorbanan. Simaklah dialog Nabi Ibrahim AS kepada
putranya, Nabi Ismail AS, usai dirinya menerima wahyu melalui mimpi. “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” “Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS al-Shaffat:102). Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah
Nabi Ibrahim bersama anak dan istrinya itu ialah soal pengorbanan demi mencapai
ridha Allah SWT. Derajat Taqwa Taqwa berarti menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, sesuai kadar kemampuan diri. Berkurban pun merupakan suatu langkah
menaati seruan Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mempunyai keluasan (harta) dan
tak mau berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!” Ibadah ini
dapat menjadi bukti ketakwaan seorang hamba Allah. “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu
sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya
adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS al-Hajj:37). |
Informasi
Telp. 0274-585848
WA : 0817585848
Email : contact@annurhospital.comJAM KUNJUNG PASIEN |
SORE |
17.00 - 18.30 WIB |