Info Rujukan


>> CARA MERUJUK <<

Ketersediaan Bed

Asuhan Keperawatan Pasca Turp PDF Cetak Email

 

PRE Operatif :

Pasien didiagnosa BPH direncanakan PRO TURP ,hal yang di persiapkan :

a.       IC operatif

b.      IC Anestesia

c.       Pemeriksaan Laboratorium à Darah Rutin ;HB ( indikasi perlu tidaknya RTansfusi darah atau hanya sedia darah ),Angka trombosit , PSA ,Elektrolit ,HbsAg,Fungsi ginjal ,GDS à perawatan pasca TURP /pemulihan kondisi pasien pasca Operatif

d.      Pemeriksaan Radiologi,Thorak à penentuan jenis Anestesia yang di berikan oleh Sp.An

e.       Persiapan Pasien meliputi : Puasa minimal 8 jam ,Lavement ,skeren, memandikan pasien (area preoperasi dipastikan bersih ),Pemasangan infuse dan pemberian antibiotika

f.       Transfer pasien ke IKB

Pasien pasca TURP ,perawatan yang diberikan sesuai Hari post Operasi :

a.       HO : menerima transfer pasien dari IKB  pasien bed rest 24 jam terkait anesthesia spinal ,pengawasan spol H0 guyur ( memastikan perdarahan pasien tidak membentuk stosel ),Bedrest 24 jam untuk mengurangi bertambahnya perdarahan pada pasien ,Pemasangan traksi maksimal 8 jam( memastikan aliran spoling lancar dan sisa peradarahan mengalir lancar ) ,diet bertahap ,pemenuhan kebutuhan ADL pasien di bed

·         Diagonas keperawatan yang muncul pada hari ke 0 ; Retensio urine ybd pasca TURP ,Defisit self Care ,Nyeri akut  

·         IMplementasi Dari Diagnosa :

§  Bantu ADL pasien total di BED (mandi ,makan,Toileting)

§  Awasi spol H0 guyur

§  Balance Cairan

§  Manajemen nyeri Non farmakologis jika skala nyeri <3, distraksi ,relaksasi ,Kompres dingin jika di perlukan

§  Balance Cairan à monitor intake dan output pasien juga kejernihan serta kelancaran urine

 

b.      H1 : DPJP advis Spol 80 tpm ,coba moblisasi mring kanan dan kiri s/d duduk

·         Diagosa keperawatan yang muncul : Retensio Urine ybd perdarahan,Resiko Infeksi ybd pemasangan DC ,Resiko Konstipasi

·         Implementasi : pada H1 perawat tetap memantau perdarhan yang dialami oleh pasien ,untuk aktivitas pasien sudah berlatih miring kanan dan kiri s/d duduk dibed dengan bantuan perawat.Pastikan spol 80 tpm lancer à Balance Cairan dilakukan dengan tetap memperhatikan produksi Urine pasien dan kejernihan serta kelancarannya; ADL pasien tetap dipenuhi oleh perawatan ; perawatan Kateter( ganti balutan Kassa): kolaborasi dengan gizi diet pasien dan edukasi pasien tidak mengejan jika mau BAB

c.       H2: DPJP advis : spol coba STOP

·         Diagnosa Keperawatan yang muncul : Retensio urine ybd perdarahan pasca TURP,Resiko Infeksi ,Resiko Konstipasi

·         Implementasi : Pada H2 aktivitas pasien dilatih s/d jalan di sekitar bed ; Aliran spol di klem dan dilepas sehingga aktivitas pasien lebih bebas . Balance Cairan tetap dilakukan , kolaborasi dengan gizi diet pasien dan edukasi pasien tidak mengejan jika mau BAB ;,perawatan DC ,Motivasi minum air putih yang banyak

d.      H3 : DPJP advis Aff DC jika BAK lancar BLPL

·         Diagnosa keperawatan yang muncul : Retensio urine ybd perdarahan pasca TURP

·         Implementasi : sebelum DC di lepas Pastikan moblisasi pasien jalan baik àbaru aff DC( bisa diisi 200-300 cc dahulu ) bisa langsung dilepas dengan catatan BC/24 jam baik dan urine jernih selama spol distop ;Observasi BAK spontan pasien minimal 3 x

·         Saat edukasi Pasien pulang libatkan ahli gizi untuk diit pasien selama dirumah, edukasi untuk aktivitas angkat junjung tidak dilakukan minimal selama 1 bulan ,kurangi naik turun tangga dan tidak boleh mengejan ,perbanyak minum air putih

 

Add comment